hjhj

hjhj

Sabtu, 07 Desember 2013

ASSURE MODEL

STATE STANDARD AND OBJECTIVES
(Menyatakan Standar dan Tujuan)
Ø  Pentingnya Standar dan Tujuan
a.       Dasar untuk Pemilihan Strategi, Teknologi, dan Media.
Ketika seorang guru sudah menetapkan standar dan tujuan belajar, secara pasti guru tersebut sudah sadar akan kebutuhan siswa di akhir pelajaran. Apa yang siswa harus ketahui dan dapat siswa lakukan pasti sudah terbayangkan oleh seorang guru ketika sudah menentukan standar dan tujuan pembelajaran. Dengan hal itu, dapat dicari strategi, teknologi dan media yang tepat untuk menunjang aktivitas belajar siswa guna memenuhi tujuan awal yang akan dicapai.
b.      Dasar untuk Penilaian
Alasan mengapa harus ada standar dan tujuan belajar, adalah agar dapat memastikan penilaian yang akurat atas pembelajaran siswa. Ketika sebuah standar dan tujuan belajar yang akan menjadi hasil-hasil para siswa belajar sudah ditetapkan, maka penilaian untuk mengukur pengetahuan dan kemampuan siswa dapat dilakukan. Lebih jauh lagi standar dan tujuan akan membantu dalam menentukan varians ujian, sehingga ujian untuk mengukur kemampuan dan pengetahuan siswa akan sesuai sasaran atau tujuan awal yang sudah ditetapkan.
c.       Dasar untuk Ekspektasi Belajar Siswa
Standar dan tujuan dalam sebuah pembelajaran akan dapat menciptakan kegiatan pembelajaran yang optimal apabila standar dan tujuan tersebut dinyatakan dengan jelas di awal pembelajaran. Hal tersebut akan menjadikan kegiatan belajar dan mengajar berorientasi pada tujuan, sehingga siswa dari awal mengerti akan hal apa yang harus mereka penuhi dan pahami, dan seorang guru juga menjalankan tugas sesuai dengan tujuan yaitu untuk membimbing siswa dalam belajar.

Ø  ABCD dari Tujuan Belajar yang Dinyatakan dengan Baik
Terdapat  4 proses dalam menentukan tujuan belajar dengan baik, yaitu:
a.       Audience (Audiensi/ pembelajar)
Fokus dari sebuah tujuan pembelajaran adalah kebutuhan siswa atau apa yang siswa/ pembelajar akan ketahui di akhir pelajaran. Dalam merumuskan tujuan pembelajaran, sangat penting untuk mengidentifikasi pembelajar sasaran, misalnya “siswa kelas dua” akan lebih baik digunakan “pembelajar/siswa akan (the learner will/ TLW).
b.      Behavior (Perilaku)
Inti dari sebuah tujuan adalah kata kerja yang mendeskripsikan kemampuan baru yang akan pembelajar miliki setelah pengajaran. Kata kerja disini adalah sebuah hal yang paling mungkin untuk mengkomunikasikan/ menginformasikan tujuan dengan jelas jika dinyatakan sebagai perilaku yang dapat diamati. Kata kerja yang baik dan dapat digunakan dalam tujuan adalah sebuah kinerja yang bisa diamati, dan juga perilaku atau kinerja yang mencerminkan pemahaman mendalam dan kemampuan dunia yang sebenarnya.
c.       Condition (Kondisi)
Dapat diartikan sebagai sebuah kondisi atau cara yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan belajar sebaiknya menyertakan kondisi dimana kinerja akan dinilai. Dengan kata lain, perantai apa atau kondisi/ situasi seperti apa yang diperbolehkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
d.      Degre (Tingkat)
Syarat terakhir dari sebuah tujuan yang baik adalah sebuah tujuan dapat mengindikasikan standar atau kriteria tertentu untuk mengukur kinerja. Dengan kata lain, tujuan yang baik dapat memberi gambaran tentang tingkat akurasi atau tingkat kefasihan seperti apa yang harus pembelajar kuasai atau tunjukkan.

Ø  Daftar Periksa Tujuan ABCD
Untuk menilai sebuah tujuan pembelajaran, salah satu kuncinya adalah tingkat dimana seorang guru mengkomunikasikan tujuan-tujuan belajar tersebut terlepas dari format awal mereka. Jika tujuan belajar sudah sesuai dengan seluruh kriteriadalam “Daftar Periksa Tujuan ABCD”, tetapi belum bisa mengkomunikasikan apa yang para siswa akan ketahui dan bisa melakukannya maka tujuan tersebut harus direvisi. Biasanya tujuan belajar yang sudah ada misalnya dalam standar kurikulum, buku teks, dan material pengajaran lainnya tertulis dalam format umum yang sering kali kekurangan satu atau lebih komponen ABCD. Sehingga guru dapat mengembangkan tujuan pembelajaran yang lebih mendukung kebutuhan belajar spesifik para siswanya.
Tabel : Daftar Periksa Tujuan ABCD
Daftar Periksa Tujuan ABCD

Secara Semestinya Dinyatakan
Sebagian Dinyatakan
Terlewatkan
Hadirin/ Audience
Memerinci (para) pemelajar yang menjadi sasaran tujuan
Perilaku
Menjelaskan kemampuan yang diharapkan dari para pemelajar yang mengikuti pengajaran
·    Dinyatakan sebagai kinerja pemelajar
·    Dinyatakan sebagai perilaku yang bisa diamati
·    Menjelaskan kemampuan dunia nyata (melawan kinerja teruji semata)
Kondisi (material dan/atau lingkungan)
Menjelaskan kondisi yang didalamnya kinerja harus ditampilkan
·    Peralatan, perkakas, bantuan, referensi yang para pemelajar boleh atau tidak boleh gunakan
·    Kondisi lingkungan khusus dimana pemelajar harus tampil
Tingkat (kriteria)
Menyatakan, jika bisa diaplikasikan, standar-standar untuk kinerja yang bisa diterima
·    Batas waktu
·    Kisaran akurasi
·    Perbandingan respons benar yang dipersyaratkan
·    Standar kualitatif
From Smaldino, Lowther, dan Russel. Instructional Technology and Media for Learning, 9th ed. Copyright © 2008 by Pearson Education, inc. All right reserved.


Ø  Tujuan Belajar dan Perbedaan Individual

Sangat penting untuk menyesuaikan tujuan pembelajaran dengan kemampuan pemelajar/ siswa individual. Terkadang untuk menyesuaikan tujuan dengan kemampuan pemelajar akan sulit karena adanya perbedaan individu pemelajar satu dengan yang lainnya. Kemampuan setiap individu akan sangat berpengaruh terhadap cepat lambatnya mereka mencapai tujuan belajar, atau akan mempengaruhi cara/ bagaimana individu tersebut belajar, sehingga waktu pencapaian tujuan belajar tidak akan serentak dalam satu waktu. Tujuan pembelajaran tidak dimaksudkan untuk membatasi para pemelajar/siswa, tetapi dimaksudkan untuk menyediakan tingkat minimum dari pencapaian yang diharapkan. 


Smaldino, Sharon and dkk. (2012). Instructional Technology And Media For Learning. Boston: ES.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar